Uji Kelayakan Pasar Bisnis dan Politik Berbeda ?

by | Apr 25, 2020 | Opini & Wawancara

Dalam dunia bisnis kita sudah sering sekali mendengar istilah STP  (Segmenting, Targeting dan Positioning) merupakan rangkaian proses dari strategi bisnis. Setiap perusahaan baik usaha individu maupun organisasi memiliki keterbatasan. Sangat tidak memungkinkan mengambil keseluruhan target pasar. Jika target pasar ditentukan, melalui proses STP, maka dapat dikatakan efektif dalam hasil serta efisien dalam tindakan.

Strategi bisnis sangat melekat dengan pemasaran, karena bagaimanapun pemasaran merupakan tombak dari sebuah bisnis. Namun apakah hal itu berlaku juga untuk strategi branding tokoh politik ? Apakah hal ini berbeda dengan strategi bisnis pada umumnya ? mari kita bedah satu persatu :

  1. Segmenting (Segmentasi Pasar)

berbicara mengenai segmentasi pasar ketika kita memulai sebuah bisnis kita harus tau siapa target pasar dan apa kesukaan target pasar. Gambaran sederhananya begitu, sehingga kita harus melakukan tanya jawab dengan calon pelanggan kita. Ketika produk akan diluncurkan kita harus memastikan bahwa produk disukai dan terjangkau. Lantas gimana dengan tokoh politik ? Ya sama aja tohhh…. saya rasa tidak ada bedanya tokoh tersebut harus di sukai dan terjangkau oleh rakyat, seperti mudah untuk di temui, ada jika dibutuhkan.. nah itu contoh saja..

Dalam melakukan tahapan ini, perusahaan harus memperhatikan efektivitas segmentasi tersebut karena menyangkut ketepatan langkah rumusan pada strategi selanjutnya yaitu targeting dan positioning. Syarat segmentasi yang efektif diantaranya adalah measurable (terukur), substansial (banyak), accessible (dapat diakses), differentiable (dapat dibedakan), dan actionable (dapat dilayani). Ada beberapa variabel dari tahapan segmentasi ini, yaitu:

  • Demografis, yaitu segmentasi yang dilakukan dengan cara membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
  • Psikografis, yaitu segmentasi yang dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain sebagainya.
  • Perilaku, yaitu segmentasi yang dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang atau situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmentasi ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.
Baca juga:  Analisa Prospek Bisnis Properti di Tengah Wabah Covid 19 dan Setelah Wabah Berakhir

Sama bukan dengan strategy branding politik ?

2. Targeting

Komponen kedua adalah targeting atau menetapkan target pasar yang ingin Anda sasar. Targeting merupakan tindakan menilai ketertarikan dan minat dari beragam segmen pasar, kemudian menentukan segmen pasar mana yang akan Anda jadikan sebagai target pasar. Target pasar dipahami sebagai kelompok yang dipilih oleh suatu bisnis untuk dijadikan sebagai calon pelanggan dengan melakukan penargetan dan segmentasi.

Terdapat empat strategi yang bisa Anda pilih dalam melakukan targeting diantaranya undifferentiated targeting strategy, differentiated targeting strategy, concentrated targeting strategy, dan custom targeting strategy.

  • Undifferentiated targeting strategy menjelaskan bahwa strategi ini ditujukan untuk pasar besar dengan kebutuhan yang serupa. Maka dari itu, di dalamnya hanya akan ada satu jenis pemasaran yang diterapkan untuk melayani semua jenis pasar. Perusahaan hanya mendapat peluang untuk mengoptimalkan produksi, distribusi dan periklanan massa untuk mendapatkan citra terbaik dari konsumen secara mayoritas.
  • Differentiated targeting strategy menjelaskan bahwa perusahaan memproduksi berbagai produk dengan masing-masing ciri yang berbeda. Setiap konsumen tentu saja menginginkan variasi produk yang beragam, sehingga Anda harus berupaya menawarkan beberapa jenis produk sesuai permintaan pasar.
  • Concentrated targeting strategy, perusahaan hanya berfokus menawarkan jenis produk tertentu dalam satu segmen yang dinilai paling berpeluang pasar.
  • Custom targeting strategy ditujukan pada pendekatan konsumen yang bersifat  individual.

Sama juga bukan untuk konteks politik ?

3. Positioning

Source: medium.com

Ketiga adalah positioning atau penempatan produk yang merupakan upaya untuk menempatkan posisi produk dalam menghadapi persaingan. Pengembangan strategi pemasaran ini bertujuan untuk mempengaruhi tentang bagaimana suatu segmen pasar tertentu menilai produk maupun jasa ketika dibandingkan dalam kompetisi pasar. Sementara, dalam menentukan posisi pasar Anda harus menunjukkan bahwa produk bisa dibedakan dari kompetitornya.

Baca juga:  Bagaimana Urutan Berbisnis Online ? Apa yang Lebih dulu di Lakukan ?

Itulah yang perlu Anda pahami tentang segmenting, targeting dan positioning dalam strategi pemasaran. Dengan demikian, pemasaran yang Anda jalankan mendapatkan hasil yang optimal, yaitu menarik minat konsumen agar mereka melakukan transaksi pembelian.

Jika Anda telah berhasil mendorong konsumen untuk membeli produk Anda, maka selanjutnya Anda harus mengupayakan kemudahan transaksi yang akan mereka lakukan. Anda perlu memikirkan sistem transaksi yang bisa langsung dilakukan melalui website dan berbagai cara lainnya. Begitu juga dengan politik anda harus memastikan bahwa kampanye yang anda lakukan efektif dan tidak sia sia. Hal ini dibuktikan dengan action pemilih dalam meningkatkan personal brand anda, serta meningkatkan elaktabilitas. Anda juga harus tau SWOT nya pesaing pesaing anda dan seberapa kuat mereka ?

Jika anda ingin bertanya seputar Jasa konsultan politik anda bisa mampir ke www.brankasbro.id kita sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang strategy dan penelitian. Walaupun baru tahun ini mengembangkan sayap ke Jasa konsultan politik namun sudah ada beberapa klien kepala daerah yang kita dampingi saat ini dalam melakukan kegiatan politiknya. Nanti saja kita ungkap ketika kita sudah berhasil membawa klien klien kita menjadi orang nomor satu di daerahnya. Dalam membangun strategy tidak ada kita yang benar benar tajam dan handal saya percaya jika data akurat maka kemenangan pun akan datang. Begitu juga dalam bisnis dan politik keduanya hampir memiliki kesamaan dalam strategy menang kalah tergantung ketajaman analisis dan data yang akurat. Untuk itu maupun sudah berpengalaman belum tentu juga, kita harus check juga agar ada check and balance strategy. Dalam bisnis itu biasa terjadi dalam hal menggodok konsep penerapan. Brankas selalu terbuka untuk berdiskusi guna memproleh yang terbaik yaitu kemenangan klien.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Trending Topics

AndikaTalk

Follow kami di :

EKONOMI & BISNIS

Adsense

MOTIVASI

Download E-book Gratis!

Download E-book dan E-magazine Grapadinews Gratis!

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Shares
Share This