Aspek Keuangan Dalam Pembuatan Studi Kelayakan Bisnis

Image : Pixabai
Sebelum memulai suatu bisnis kita perlu menyusun studi kelayakan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan bahwa studi kelayakan bisnis ini nantinya bisa digunakan sebagai acuan dalam menjalankan suatu bisnis. Dalam studi kelayakan bisnis, kita bisa menganalisis bisnis yang kita rencanakan dari berbagai aspek.
Aspek tersebut terdiri dari manajemen, pasar dan pemasaran, teknologi, keuangan, sumber daya manusia, lingkungan, dan legalitas. Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis. Berikut penjelasannya.
Aspek keuangan dipakai dalam menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Dengan aspek keuangan maka akan didapatkan gambaran yang memiliki kaitan pada perusahaan. Jadi ini adalah aspek yang vital untuk diteliti mengenai kelayakannya.
Apa yang terjadi jika Aspek Keuangan Diabaikan
Apabila sebuah rencana bisnis tak ada perhitungan aspek keuangan, maka akan sulit melakukan pengukuran pada keberhasilan usaha. Perlu diperhitungkan manfaat dan biaya yang dikeluarkan Yang nantinya dibandingkan dengan pendapatan, pengeluaran, biaya modal, dan ketersediaan dana. Serta untuk menilai apakah ke depannya proyek akan terus berkembang atau justru berhenti karena mengalami kerugian.
Itulah sebabnya Jasa Pembuatan Studi Kelayakan sangat berperan penting dalam pelaksanaan aspek keuangan dalam rencana tersebut. Tentu saja perusahaan harus dapat menilai apakah proyek akan terus berkembang atau bahkan berhenti karena kemungkinan kerugian di kemudian hari.
Baca Juga : Aspek Pasar Bagi Studi Kelayakan Bisnis
Yang Termasuk Dalam Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
1. Komponen Investasi
Menurut Agus Sucipto (2010 terdapat beberapa komponen yang harus diketahui, antara lain: biaya pra-investasi, termasuk biaya perizinan, biaya lobby / hiburan, dan studi kelayakan. Biaya pembelian aset tetap perusahaan, seperti gedung, tanah, peralatan, mesin, dan inventaris kantor. Kemudian ada juga biaya lainnya, seperti biaya perputaran atau juga biaya operasi.
2. Analisa Keuangan
Analisa keuangan meliputi : dasar perkiraan biaya (apakah harga berlaku dalam jangka waktu tertentu), rincian Investasi (biaya aset tetap, biaya pra-investasi dan biaya operasi), serta harus menyebutkan dengan detail mengenai sumber pembiayaan bagi sebuah kegiatan usaha.
3. Sumber Dana
Modal adalah modal yang disetorkan sendiri oleh pemiliki perusahaan yang biasanya bersumber dari saham, keuntungan / laba cadangan, serta laba yang belum dibagi. Sedangkan modal asing adalah modal yang didapatkan atau disetor oleh pihak luar perusahaan. Umumnya didapatkan dengan cara pinjaman.
4. Perkiraan Pengeluaran, Penerimaan, Pendanaan
Penerimaan terbagi menjadi penerimaan operasional dan non-operasional :
- Penerimaan operasional adalah penerimaan yang didapatkan melalui penjualan produk akhir yang sudah terproses sebelumnya. Penjualan memperoleh nilai tambah dibandingkan pembelian pertama.
- Penerimaan non-operasional adalah penerimaan atau pendapatan yang diperoleh dari sampingan usaha tersebut
Kelompok Pengeluaran
- Biaya tetap adalah biaya konvensional yang tidak memperdulikan ada tidaknya kegiatan produksi
- Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dengan tujuan proses produksi dengan jumlah yang bergantung pada volume produksi.
5. Investasi
investasi ini adalah pengeluaran dengan sifat tak akan habis. Nilainya dapat ditingkatkan karena investasi ini selalu dirawat, dikurangi harga pokok penjualan atau nilai pembelian, contohnya seperti investasi pembelian tanah, gedung, peralatan dan mesin kantor, peralatan atau kendaraan transportasi, dll.
6. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan adalah sumber keuangan untuk membayar kegiatan usaha yang nanti akan memberikan kekayaan atau pendapatan. Pengeluaran, pendapatan, dan sumber dana harus diikutkan dalam studi kelayakan dalam tabel arus kas. Hal tersebut akan menjelaskan kebutuhan modal bisnis atau usaha yang sedang berjalan.
7. Proyeksi Arus Kas
Terdiri dari penerimaan, saldo awal tahun, margin (penerimaan – biaya variabel), biaya variabel, investasi, biaya tetap, pendanaan (Surplus, kredit, dan modal sendiri), dan yang terakhir saldo akhir tahun (saldo awal tahun + pendanaan).
8. Proyeksi Laba Rugi
Meliputi biaya variabel, pendapatan, biaya tetap, laba, pajak, laba sebelum pajak, dan laba bersih akhir.
9. Menilai Investasi
Metode penilaian investasi dibagi menjadi metode payback period, metode The Net Present Value, metode indeks profitabilitas, dan metode tingkat pengembalian internal atau internal rate of return.
Itulah penjelasan tentang aspek keuangan yang digunakan oleh Jasa Studi Kelayakan dalam menjalan sebuah rencana bisnis.